Reason chapter 2 – 6

!     krybersacriface

Writing by L.S | Cast: amber liu, krystal jung

Other cast : choi minho, baek suzy

Genre: sad, fantasy | Length: chapter | Rate: PG+13

Theme song : 1. Bigbang – Monste

2. Requiem – Hiiragi Nao

.

Chapter 2

Author P.O.V

krystal menghentikan laju kakinya. Mengatur nafasnya yang terasa kosong karena sedari tadi ia paksakan berlari untuk sampai ke bridge ini. Mengarahkan  pandangannya kesekelilingnya seperti mencari sesuatu. Mengacuhkan darah yang sedikit mengalir dari telapak kakinya yang lecet karena tak memakai alas kaki. Menatap satu persatu lalu lalang orang yang berjalan didepannya. mencoba menemukan seseorang dari orang-orang itu.

Besok……aku berjanji besok aku akan membawamu pergi…kita akan hidup bahagia aku berjanji

krystal menggiit bibir bawahnya. Menggenangkan butiran bening dipelupuk matanya tanpa sedetikpun melepaskan pandangannya dari lalu lalang orang-orang disekitarnya.

“mencari namja itu?”

Kedua bola matanya melebar. Mendapati seorang yeoja berpakaian namja yang tadi bersamanya dirumah sakit kini telah berada beberapa langkah darinya.

“kau mencari namja itu bukan?” ulang yeoja itu. “dia tidak datang……namja bernama minho itu membohongimu”

krystal menautkan keningnya. Menatap lekat sosok yeja berkulit pucat didepannya tak mengerti. Ini baru pertama kalinya dia melihat yeoja itu tapi kenapa dia merasa yeoja itu telah begitu banyak tahu tentang dirinya.

“kau tak percaya?” tanya yeoja itu. memiringkan sedikit kepalanya. Menatap krystal tanpa ekspresi.

“…………….sebenarnya siapa kau….kenapa mengikutiku?” tanya krystal berbalik.

“aku? mengikutimu?” yeoja itu menaikan alis kanannya “Ah kau benar, aku memang mengikutimu…..aku hanya tak ingin kehilangan mangsaku dan memutuskan untuk mengikutinya”

krystal terdiam. menatap yeoja itu cukup lama. Sadar atau tidak dia merasa ada yang tak beres dengan yeoja berpenampilan seperti namja itu, krystal merasa yeoja itu berbahaya dan krystal tak mau ambil resiko untuk terus dekat dengan yeoja aneh itu.

“hey, bagaimana jika kau mendatangi rumahnya…..aku yakin kau akan menemukannya disana” ucap yeoja itu menyadari krystal berbalik dan mulai berjalan menjauhinya.

“kau akan tau seperti apa dia sebenarnya….karena itulah kau harus mempersiapkan dirimu!”

krystal tak menjawab. Dia bahkan tak menoleh untuk sekedar menatap yeoja berkulit pucat itu. lebih memilih melanjutkan laju kakinya meninggalkan bridge ini. sedangkan yeoja itu kini tampak tersenyum. menertawakan hal yang tak dapat diketahui oleh siapapun bahkan oleh tuhan.

krystal mendudukan pantatnya disalah satu kursi panjang ditaman tempatnya berada sekarang. mengedarkan pandangannya keselilingnya memastikan jika yeoja itu tak lagi mengikutinya. menghela nafasnya dalam, menundukkan kepala sembari menatap kedua kakinya yang tak memakai alas apapun. menatap beberapa luka lecet dikedua kakinya yang anehnya dia tak merasakan sakit sedikitpun. Keinginan yang  begitu besar untuk menemui minho telah membuat rasa sakit dikaki juga tubuhnya seakan memudar, menguap terbang bersama hembusan angin dingin yang kini menerbangkan rambut panjangnya. Kembali menengadahkan wajahnya begitu mendengar orang-orang disekitarnya berbisik membicarakan dirinya.

‘lihat dia…’

krystal menarik kedua kakinya mundur. Tak ingin orang-orang disekelilingnya menatapnya lebih lama. merapikan rambut panjangnya yang berantakan dengan jemari tangannya. Berharap setelah itu orang-orang tak lagi menatapnya aneh. Namun sekeras apapun dia berusaha merapikan seluruh rambut juga pakaiannya orang-orang itu tetap menatapnya dengan tatapan sinis.

‘lihat bukankah dia wanita penghibur yang tuan muda minho tolong sebulan yang lalu di bridge park?’ ucap salah seorang yeoja.

‘kudengar setelah kejadian itu mereka menjadi sepasang kekasih….tapi kenapa sekarang dia berada disini? Apakah tuan muda minho telah membuangnya?’

‘aish, dia benar-benar menjijikan…..aku heran kenapa tuan muda mau menjadikan yeoja ini kekasihnya…’

‘itu karena dia memakai mantra agar tuan muda jatuh cinta padanya..’

Untuk kedua kalinya krystal menundukkan kepalanya.mengepalkan tangannya begitu ucapan yang seperti hujatan itu terngiang ditelinganya. Jujur hatinya sakit mendengar perkataan orang-orang itu namun apa yang dapat dia lakukan. seseorang sepertinya hanya dapat menerima tanpa bisa melawan. Hanya bisa menangis saat perkataan itu berlahan mencabik dan menyayat hatinya. Memilih membangkitkan tubuhnya. berlari menjauhi kerumunan orang-orang itu. berlari kemanapun asalkan telinganya tak lagi mendengar suara-suara menyakitkan itu. asalkan air matanya tak kembali mengalir karena hujatan yang begitu mengiris hatinya.

Mereka tak tau apapun tentang hidupnya. Bahkan mereka tak tau apapun tentang cintanya yang telah lama terjalin dengan namja bernama minho itu. mereka tak tau sedikitpun tentang hidupnya juga cintanya tapi kenapa dengan lancangnya mereka mengatakan hal yang bukan-bukan tentang dirinya.

krystal menghapus air matanya. Terus melangkahkan kakinya meninggalkan taman ini. yang dia butuhkan saat ini hanya minho. putra konglomerat yang begitu disegani dikota ini. namja yang telah mengembalikan senyumnya setelah penderitaan panjangnya.

krystal tak peduli meskipun minho bukan anak dari orang kaya yang pernah hampir membunuhnya.asalkan minho ada disisinya, bersamanya rasanya semua masalahnya akan segera menghilang. Bahkan dia berharap minho terlahir seperti dirinya agar tak ada makian yang akan diterimanya jika kelak mereka bersama.

krystal menghentikan laju kakinya. Mengedaran pandangannya kesebuah rumah besar berpagar tinggi didepannya takjub. Menatap ujung kanan hingga ujung kiri rumah yang sering disebut-sebut sebagai ‘golden house’ oleh orang-orang karena konon interiornya disiram dengan emas 24 karat.

ini bukan kali pertamanya ia kemari. Namun tetap saja dia akan melebarkan matanya selebar-lebarnya begitu menatap rumah yang dibangun seperti istana ini. minho bahkan pernah sekali mengajaknya masuk. memperlihat setiap detail golden house yang hampir didominasi oleh warna emas itu. menunjukkkan kemewahan yang bahkan tak pernah terpikirkan dibenaknya untuk memilikinya.

“kau tak akan bisa melewati penjaga-penjaga itu…..”

krystal menolehkan wajahnya cepat. terkejut melihat yeoja yang tadi ia temui dirumah sakit juga bridge park ada disamping kanannya. yeoja berkulit pucat yang kini tampak menatap kedalam pagar pembatas. Menatap orang-orang berjas datang dan memasuki golden house.

“kau berencana masuk bukan?” tanyanya kali ini memutar kepalanya. Mengarakan kedua matanya yang berwarna kecoklatan kepada krystal.

“k-kenapa kau……”

“jika kau ingin menanyakan kenapa aku bisa berada disini aku tak akan menjawabnya sekarang…..” yeoja itu memundurkan tubuhnya.”…….pada akhirnya kau akan tau siapa aku dan disaat itu aku tak akan melepaskanmu….”

krystal menautkankan keningnya. Jujur dia tak mengerti kenapa yeoja itu berkata seperti itu padanya. Tak akan melepaskan katanya?

“ayo aku tak suka membuang waktuku……” ajak yeoja itu. menyuruh krystal mengikutinya. berjalan terlebih dahulu mengitari golden house untuk sampai kebagian belakang rumah. Menatap dinding tinggi yang membuat krystal kembali menautkan keningnya tak mengerti. kenapa bisa-bisanya yeoja itu menjadikan dinding tinggi ini sebagai jalan untuk dapat masuk kedalam golden house.

“kau ingin melewati dinding tinggi ini untuk masuk?” tanya krystal pada yeoja berkulit pucat itu.

yeoja itu tak menjawab. Lebih memilih merendahkan tubuhnya tepat didepan krystal berdiri. Menunjukkan punggung kokohnya pada krystal yang menatapnya bingung. ”naiklah kepunggungku…..”ucap yeoja itu kemudian.

“apakah kau gila? dinding ini sangat tinggi, bagaimana mungkin aku dapat masuk hanya dengan menaiki punggungmu…..”

“kau hanya perlu berada punggungku, aku yang akan menaiki dinding ini”

“m-mwo?” krystal tak mengerti.

“aish bisakah kau diam dan ikuti perkataanku? kau ingin masuk kan?” kata yeoja itu dengan suara meninggi yang membuat krystal terdiam cukup lama. menghela nafasnya dalam.

Jujur sebenarnya ini tak masuk akal untuknya namun dia mencoba mempercayai yeoja itu. memajukan tubuhnya, melingkarkan kedua tangannya dileher yeoja itu. mengikuti perkataan yeoja itu untuk berada dipunggungnya.

“kau harus perpegangan kuat jika tidak kupastikan kau akan jatuh……” ucap yeoja itu sebelum akhirnya bangkit. Mendekati pagar dinding dan menempelkan kedua telapak tangannya dipagar dinding.

“kau benar-benar bisa menaiki dinding ini?” tanya krystal ragu. Yang justru dibalas dengan senyum sinis yeoja yang kini terlihat bersiap.

“aku rasa ini tak akan……argh!!”  krystal menjerit begitu tubuh yeoja yang menggendongnya dengan cepat melesat menaiki pagar dinding. merangkak naik seperti tak ada beban seakan tubuhnya begitu ringan. Melebarkan kedua matanya selebar-lebarnya tak percaya dengan pengelihatannya.

Ba-bagaimana mungkin yeoja ini melakukannya?

Krystal memutar kepalanya, mengarahkan kedua matanya ketanah tempatnya tadi berpijak. menyadari posisinya sekarang telah cukup jauh diatas tanah itu.

Apakah ini mimpi? Aku pasti sudah gila…..

batin krystal.  Memilih memejamkan matanya. Mengeratkan pegangannya pada yeoja itu kuat. Membiarkan yeoja itu menyelesaikan pekerjaannya untuk melewati dinding tinggi ini. Merasakan tubuhnya melayang hingga tak lama kemudian rasa melayang itu berubah tenang. Tak bergerak seperti yang tadi krystal rasakan saat yeoja itu menaiki dinding.

“sampai kapan kau akan terus memeluk punggungku seperti ini?” tanya yeoja itu tiba-tiba.

krystal membuka matanya berlahan. Melebarkan matanya menatap dirinya telah berada dilingkungan golden house.

Ini nyata?

Melepaskan pengangannya, turun dari punggung yeoja itu sembari mengedarkan pandangannya keperkebunan red rose tempatnya berada sekarang.

Ada banyak red rose yang tumbuh subur disini. Bahkan 5 buah patung malaikat yang terdapat diperkebunan ini terlihat begitu indah dengan lilitan red rose disekelilingnya.

“namja itu ada digedung utama jika kau ingin menemuinya….”

krystal berbalik. Menatap yeoja itu dalam. Jujur didalam otaknya ada puluhan pertanyaan yang ingin ia katakan pada yeoja itu namun mungkin ini bukan waktu yang tepat. Dia harus segera menemui minho, mengajak minho pergi sebelum ajjumanya menyuruh orang untuk membawanya kembali kerumah terkutuk itu.

“………aku tak tau siapa kau sebenarnya, tapi aku benar-benar berterima kasih karena kau telah membantuku………………….semoga tuhan melindungimu…..” krystal menarik sedikit sudut bibirnya. Tersenyum simpul pada yeoja itu sebelum akhirnya berjalan menjauh. Melewati perkebunan red rose tempatnya berada menuju gedung utama. Melewati ribuan kelopak red rose kering yang berguguran. Merasakan wangi red rose yang seakan menusuk hidungnya.

‘ah benar-benar menyebalkan….’

krystal menyembunyikan dirinya dibalik dinding begitu 2 orang yeoja berpakaian resmi lewat didepannya. meletakkan kedua telapak tangannya didepan mulutnya. tak ingin kedua orang-orang itu melihatnya dan membuatnya harus kembali keluar golden house tanpa sempat menemui minho.

‘sora dan minho, aku rasa mereka pasangan yang sangat cocok….’

krystal menolehkan wajahnya kepada kedua yeoja yang menyebut nama zelo disela perbincangan mereka.

‘kau benar, mereka berdua sama-sama menawan…..aish sora benar-benar sangat beruntung karena bertunangan dengan pemuda setampan minho’

Bertunangan? minho?

krystal menautkan keningnya. Mencoba memperjelas pendengarannya atas perbincangan kedua yeoja itu. memastikan perkataan salah satu yeoja yang mengatakan minho akan bertunangan dengan yeoja bernama sora itu salah.

‘tapi bukankah minho telah memiliki kekasih?’

‘aish, apakah tadi kau tak mendengar perkataan orang tua minho? Yeoja yang digosipkan menjadi kekasih minho hanya yeoja murahan dari salah satu tempat hiburan…’

‘benarkah? apa itu artinya minho pernah menjalin hubungan dengan seorang pelacur?’

‘kudengar yeoja itu hanya menemani pelanggannya minum tanpa menjual tubuhnya….’

‘tetap saja dia seorang pelacur rendahan, aish kenapa namja setampan dan sekaya minho bisa  mendapat skandal seperti ini? aku yakin yeoja itu mendapatkan keuntungan karena berhasil membuat skandal dengan putra orang terkaya dikota ini’

‘orang-orang rendahan seperti mereka hanya ingin mengambil keuntungan tanpa berpikir telah menimbukan akibat yang fatal….’

‘ah sepertinya acaranya telah dimulai sebaiknya kita kembali kedalam, aku tak ingin melewatkan pertukaran cincin mereka….’ yeoja dengan dress berwarna hitam selutut menarik tangan temannya masuk kedalam golden house. Meninggalkan krystal yang masih berdiri mematung dibalik dinding tanpa bicara. Rasanya kedua matanya memanas. Jantungnya bahkan seperti berhenti berdebar mendengar semua pebicaraan itu.

‘besok tunggulah aku di bridge biasa jam 5 pagi….kita akan pergi bersama’

‘kenapa besok? Kenapa tak sekarang saja?’

‘malam ini ada yang ingin kulakukan. Besok……aku berjanji besok aku akan membawamu pergi…kita akan hidup bahagia aku berjanji’

krystal menggigit bibir bawahnya. Mengalirkan air matanya yang tak dapat dibendungnya. menjatuhkan tubuhnya yang tak bertenaga ketanah. Merasakan sakit didalam dadanya. Rasa sakit yang berlahan seperti mencekik dan membuatnya kesulitan bernafas.

‘dia tidak datang……namja bernama minho itu membohongimu’

Tidak, minho tak mungkin membohongiku…..dia mencintaiku, Orang-orang itu yang telah membohongiku….

krystal menghapus air matanya. Membangkitkan tubuhnya. berlari pada lorong lebar didalam golden house untuk sampai kegedung utama tempat minho berada. kembali mengalirkan air matanya tanpa memperlambat laju kakinya.dia hanya ingin bersama minho tapi kenapa orang-orang disekelilingnya selalu mencoba memisahkannya dengan namja itu.

‘jika dikehidupan ini kita tak ditakdirkan bersama, apa yang akan kau lakukan?’

‘entahlah, mungkin aku akan membunuh diriku sendiri…. menunggu tuhan menghidupankanku kembali dan disaat itu aku yakin tuhan akan menakdirkan kita bersama…’

“hei siapa kau?!” teriak seorang penjaga pintu. Menyadari krystal yang hendak masuk kedalam ruangan utama. Menahannya dengan memegangi tangan krystal kuat, tak mengizinkan krystal untuk masuk kedalam.

“apa yang kau lakukan disini?!” teriak penjaga itu. mendorong tubuh kurus krystal untuk menjauhi pintu utama. Namun krystal tak menyerah begitu saja. dengan sekuat tenaga dia mencoba melepaskan pegangan penjaga itu pada lengannya. Menendang keras kaki penjaga itu hingga terjatuh. Kembali melajukan kakinya. Membuka pintu gedung utama selebar-lebarnya dengan kedua tangannya. membuat beberapa tamu diruangan itu menatapnya aneh.

Mengarahkan kedua bola matanya liar. Mencoba menemukan minho diantara ratusan tamu yang hadir didalam gedung itu, berjalan berlahan kedalam kerumunan orang-orang yang sebagian besar tak menyadari kehadirannya. Memutar tubuhnya, menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri sampai sedetik kemudian kedua matanya menangkap sosok namja berambut kecokelatan yang kini terlihat sedang mengambil sebuah cincin dari seorang namja disampingnya.

‘tuan muda dipersilahkan menyematkan cincin dijari manis nona sora..’

krystal melebarkan matanya. Menatap minho yang memegang cincin bermata berlian ditangannya. Menggapai tangan yeoja didepannya.

‘kau akan tau seperti apa dia sebenarnya….karena itulah kau harus mempersiapkan dirimu!’

“minh….” krystal tercekat. suaranya tertahan ketika dirinya hendak memanggil minho. seorang namja berjas telah membungkam mulutnya agar krystal tak mengacaukan acara ini. mulai menarik tubuh krystal dari keramaian. membawanya kesebuah ruangan gelap didalam golden house.

minho mengangkat wajahnya. mengarahkan kedua matanya kesekelilingnya ketika kedua telinga menangkap suara krystal yang memanggil namanya.

“minho apa yang kau lakukan? Kenapa kau tak memasukan cincin itu kejari sora dan malah menatap sekelilingmu?” tanya yeoja paruh baya disisi kanan minho.

“aku mendengar suara krystal….” jawab minho. Meletakkan cincin yang tadi diambilnya. Berjalan dua langkah dari tempatnya tadi berdiri. Sekali lagi mengarahkan kedua matanya kesekelilingnya. Memastikan jika dia tak salah dengar dan menemukan krystal diantara tamu yang hadir. Membuat setiap tamu yang menatapnya berbisik membicarakan sesuatu. Mungkin sebagian dari mereka merasa heran karena disaat pertunangannya dengan sora, minho masih menyebut dan mencari yeoja lain.

BRAAAAK !!!

krystal terjatuh begitu namja penjaga yang menemukannya mendorongnya kelantai.

“aish benar-benar merepotkan, seharusnya kau tak kemari hari ini…..” ucap namja penjaga itu. mengambil sebuah tali disudut ruangan berukuran 2×3 meter ini. merendahkan tubuhnya. mengikat kedua kaki krystal yang sama sekali tak bergerak. rasa sakit didalam hatinya telah membuat seluruh tubuhnya kaku. Lebih memilih pasrah pada keadaan. krystal bahkan tak peduli jika namja penjaga itu akan melukai atau membunuhnya sekalipun.

“bukankah nyonya besar pernah katakan jika sekali lagi dia menangkapmu dia akan benar-benar membunuhmu?” kali ini penjaga itu mengangkat tubuh krystal. mendudukan tubuh krystal disebuah kursi besi dan mengikat kedua tangan krystal kebelakang.

“waktumu hanya sampai nyonya besar datang karena setelah itu kau tak akan diberi kesempatan hidup untuk kedua kalinya…..” penjaga itu berbalik. Membuka dan menutup ruangan tempat krystal berada. Meninggalkan krystal yang kini kembali menjatuhkan air matanya. Dia menangis bukan karena ancaman namja penjaga itu. dia menangis karena merasa begitu bodoh. Sejak awal dia tau jika orang sepertinya hanya akan menjadi boneka yang dengan mudahnya dipermainkan oleh siapapun yang mampu mendapatkannya. Tuhan tak mengizinkan budak sepertinya bersanding dengan namja yang memiliki strata jauh diatasnya. Budak hanya dapat mencintai budak begitu pula tuan tanah yang harus mencintai tuan tanah. Mereka tak boleh melanggar aturan itu karena jika tidak mereka akan mendapat hukuman yang setimpal. Aturan kehidupan yang terlalu egois untuk dijalani untuk budak sepertinya.

‘yaak siapa kau?!!’

krystal mengangkat kepalanya lemah. Mendengar suara namja penjaga yang mengikatnya disini meneriaki seseorang diluar sana.

‘apa yang kau……AAAAAAAARRRG !!!’

Hening. krystal tak mendengar suara apapun lagi. hanya suara langkah kaki yang berlahan mendekat kearahnya. Langkah demi langkah.

Minho……apakah itu dia? apakah dia mencoba menolongku untuk kedua kalinya?

krystal mencoba memfokuskan pengelihatannya. Menunggu seseorang diluar sana menyelamatkannya. berlahan memejamkan matanya merasakan rasa kantuk yang tiba-tiba menyelimutinya. Mendengar suara decit pintu didepannya terbuka. Samar-samar melihat seorang bermata merah muncul dari balik pintu.

.

To be continued

17 responses to “Reason chapter 2 – 6

  1. Pasti itu amberr 😆😆😆
    Ihh pd ngmongin krys gatau diri hajar thor wkwkwkw
    Lanjut2 udh krys move on aja ada amber nohh

  2. Yahh nanggung 😞,, pasti itu amber, dia mau nolong krystal atau mau langsung hisap darah krystal yaak ??
    Argh penasarannn,lanjut dh thor!!
    Hehe 😄

  3. wow.. Coooll..
    Suka bgt karakter ambernya ‘evil’..
    Biasanya di aff nemu ff kryber krystalnya nge-evil-in amber terus hahaha… Warna baru…

  4. Oppa amber keren ye pinter bgt manjat dinding hehe tp kasian krystalnya ” _” dtgu chap selanjutnya thor tp jgn pendek bgt n jgn lama2 y,thor

  5. Eh eh eh, sepertinya kisah cinta isabelan disini. Kekeke
    Begitu merindukan tulisanmu jadi sad endpun bakal tetap tak baca. Kekeke ngarepnya si enggak. Khawatir kalau nanti justru Minstal yang merdeka 😦

Leave a comment