Reason chapter 3 – 6

!     krybersacriface

Writing by L.S | Cast: amber liu, krystal jung

Other cast : choi minho, baek suzy

Genre: sad, fantasy | Length: chapter | Rate: PG+13

Theme song : 1. Bigbang – Monster

2. Requiem – Hiiragi Nao

.

Chapter 3

Amber P.O.V

“mmmmmph……!!!!”

Kutatap krystal yang terlihat dibekap oleh seorang namja yang kuketahui salah satu dari penjaga yang pagi tadi mengawal minho. Menatap mereka yang kini masuk kedalam ruangan tak terurus dibelakang rumah mewah ini.

Kulajukan kakiku, berjalan cepat kedepan ruangan itu. menempelkan tubuhku, merapat kepintu dimana krystal dan pengawal itu menghilang. Mempertajam pendengaranku mencoba mendengar pembicaraan mereka didalam.

BRAAAAK !

‘aish benar-benar merepotkan, seharusnya kau tak kemari hari ini…..’

‘bukankah nyonya besar pernah katakan jika sekali lagi dia menangkapmu dia akan benar-benar membunuhmu?’

Nyonya besar? Aku menautkan keningku. Mengingat yeoja yang pagi tadi membawa minho pergi agar namja itu tak dapat menemui krystal. yeoja pemeran antagonis yang ingin memisahkan kisah cinta minho juga krystal.

‘waktumu hanya sampai nyonya besar datang karena setelah itu kau tak akan diberi kesempatan hidup untuk kedua kalinya…..’

Apakah setiap pemeran antagois akan bersikap seperti ini? Kenapa dia tak merusak kebahagiaannya sendiri dan malah merusak kebahagiaan seseorang untuk kesenangannya?

Klek !

Kusembuyikan tubuhku begitu gagang pintu terlihat bergerak. Menyembunyikan tubuhku disisi dinding yang tak berhadapan langsung kearah pintu. Masih mengamati gerak gerik namja pengawal yang kini mengambil ponsel dibalik saku celananya. Menekan beberapa digit nomor untuk menghubungi seseorang.

“yeoja itu telah ditangkap…..” ucap pengawal itu kepada seseorang didalam ponselnya.

Apakah dia sedang bicara  dengan ibu minho?

”……………………baik nyonya, saya akan menghabisi yeoja itu seperti perintah anda” ucap namja pengawal berambut kecoklatan itu sebelum akhirnya menurunkan ponselnya dari telinga kanannya.

Manusia-manusia berhati iblis…

Kubalikkan tubuhku. keluar dari persembunyianku. Menatap pengawal itu yang kini juga menatapku.

“yaak siapa kau?!!” teriaknya terkejut. Terburu-buru mengambil pistol dibalik jas hitamnya kemudian mengarahkannya kepadaku.

Mereka tak pantas untuk hidup !

Kugerakkan tubuhku cepat. mengarahkan tanganku tepat didepan lehernya.”apa yang kau……AAAAAAAARRRG !!!” Menekan leher pengewal itu kuat. Tak memperdulikan suara aneh yang keluar dari dalam mulut pengawal itu yang kini meronta-ronta mencoba melepaskan tanganku dari lehernya. Mencium bau anyir yang ku tau berasal dari dalam mulutnya yang kini mengeluarkan banyak darah.

Krek!

kulepaskan tanganku begitu rontaan pengawal itu tak lagi kurasakan. Mendorong tubuh pengawal itu kemudian merendahkan tubuhku. menghisap darahnya hingga tak tersisa. Kembali membangkitkan tubuhku. berjalan mendekati pintu dimana krystal berada. Membuka pintu itu berlahan, menatap krystal yang juga menatapku dengan tubuh terikat diatas sebuah kursi besi.

“………..s-syukurlah” lirihnya sebelum akhirnya menundukkan kepalanya. Tak sadarkan diri.

.

Author P.O.V

‘anak tak tau diuntung !! aku benar-benar menyesal telah membeli budak tak berguna sepertimu !!’

krystal kecil menundukkan kepalanya begitu upatan ajjuma yang tadi dikatakan padanya menggema dikedua telinganya. Memegangi pipinya yang lebam menerima tamparan ajjumanya yang marah karena perbuatannya.

krystal memang melakukan kesalahan kecil namun ajjumanya justru menganggap kesalahan itu sebagai kesalahan besar yang tidak terampuni. krystal hanya tak sengaja memecahkan vas bunga milik ajjumanya dan ajjuma itu dengan tega menamparnya begitu keras. Ajjuma itu bahkan menempelkan puntung rokok pada punggung tangannya hingga melepuh. Memberikan rasa sakit yang teramat untuk anak berumur 6 tahun sepertinya.

krystal bertopang dagu. Menatap lalu lalang orang-orang didepannya datar. Melupakan rasa sakitnya sejenak  hanya untuk melihat orang-orang itu berjalan kesana kemari. Merendahkan tubuhnya, duduk ditepi bridge masih mengamati orang-orang berpakaian mewah yang terlihat anggun dengan payung mereka yang berwarna-warni. Pemandangan seperti ini memang favoritnya. krystal sering mencuri-curi waktu agar dapat berada disini untuk melihat putri-putri bangsawan yang setiap harinya berjalan-jalan dibridge ini. jujur dia suka sekali melihat gemerlap gaun yang dikenakan putri-putri itu hingga membuatnya betah berlama-lama memandangi mereka.

Cling !

krystal menundukkan wajahnya. menatap uang koin yang baru saja dilemparkan seorang yeoja bergaun merah padanya. terdiam beberapa saat sebelum akhirnya tangannya bergerak memungut koin itu. menatap koin ditelapak tangannya dalam.

Satu koin yang kini mulai bertambah ketika orang-orang didepannya merasa iba melihatnya menengadahkan tangan seakan meminta belas kasihan kepada mereka.

Mungkin penampilan krystal yang kumal hingga membuatnya seperti pengemis yang perlu dikasihani.

‘untukmu……..’ seseorang menyodorkan beberapa lembar uang kertas kepada krystal kecil yang masih mematung ditempatnya. Mengangkat wajahnya menemukan seorang anak laki-laki seumuran dengannya menatapnya sembari tersenyum.

‘kau bisa membeli makanan enak dengan uang itu….’ ucap anak itu masih menunjukkan senyumnya.

Tes !

krystal meneteskan air matanya. Suilet bayangan memenuhi dipikirannya seperti mesin waktu yang membawanya kemasa dimana untuk pertama kalinya dia bertemu dengan minho dibridge park ini. pertemuan yang benar-benar tak pernah diduga olehnya karena begitu tiba-tiba. Saat itu  minho telah berdiri didepannya tanpa disadarinya sembari memberikan senyuman terindahnya.

“apa yang kau pikirkan?” amber menatap krystal yang meringkuk ditepi bridge dengan air mata berlinang. ”………….memikirkan namja itu?”

“………..” krystal tak menjawab. tak menghiraukan amber yang berdiri disisi kanannya. Lebih memilih menatap jalanan didepannya nanar. Merasakan sakit hatinya yang berlahan seakan membekukannya dalam diam.

“seharusnya kau bersyukur karena dapat lepas dari namja itu dan bukan menangisinya seperti ini….” ucap amber. Menyandarkan punggungnya pada pagar pembatas bridge, menatap lalu lalang orang-orang yang sesekali menatapnya aneh.

“boleh kukatakan sesuatu padamu?” tanya amber.

“……….” krystal menjawab.

“aku rasa itu artinya ‘iya’……………………baiklah bagaimana jika kau melupakannya? aku yakin jika kau melakukannya kau tak akan lagi merasakan sakit itu dihatimu” ucap amber datar.

“……..” lagi-lagi krystal memilih diam.

“kau hanya perlu melepaskannya….membiarkannya seperti tak terjadi apapun”

“……………………………kau tak tau bagaimana rasanya”

Amber menolehkan wajahnya. menatap krystal yang baru saja mengatakan sesuatu padanya.”mwo?”

“aku yakin minho memiliki alasan karena melakukan ini padaku…….hanya saja mungkin minho tak sempat mengatakan hal itu padaku” krystal menghapus air matanya.“aku hanya perlu datang kembali kegolden house untuk mencari tahu alasannya….”

“kau bodoh ! Apa kau tak ingat tadi  kau hampir saja dibunuh oleh pengawal itu? jika kau datang lagi kesana aku benar-benar tak tahu apa yang akan mereka lakukan pada….”

“aku tak peduli !” krystal memotong perkataan amber.”aku tak peduli meskipun mereka akan mencincang tubuhku dan memberikannya kepada anjing peliharaan sekalipun, aku benar-benar tak peduli…….”

Amber  terdiam beberapa saat. Perkataan krystal tadi jujur tak asing untuknya. Rasanya amber juga pernah mengatakan hal yang sama puluhan tahun lalu. Dimana dirinya masih hidup sebagai manusia, dimana saat itu hanya ada dia dan yeoja itu.

‘sampai kapan kita akan tetap seperti ini? menyembunyikan hubungan kita dari orang-orang?’

‘kenapa kau tanyakan hal seperti itu? tak cukupkah hanya kita berdua?’

‘aku hanya ingin mereka tau, aku ingin tunjukkan kepada mereka jika aku benar-benar mencintaimu….’

‘tak akan semudah itu amber, seharusnya kau tau status kita berbeda ditambah kita sama-sama seorang yeoja yang tak seharusnya saling mencintai…..jika kau katakan pada mereka apakah kau siap menanggung akibatnya? Menjadi pergunjingan banyak orang? Dan appa………………aku yakin dia tak akan diam mendengar semua itu’

‘suzy aku benar-benar mencintaimu……aku tak peduli meskipun mereka menggunjingku setiap saat atau bahkan mencincang tubuhku dan memberikannya kepada anjing peliharaan sekalipun”

‘……………………tapi aku tak bisa, aku tak ingin mencoreng nama keluargaku karena mencintai seseorang sepertimu……..aku tak mau oma menangis karena menangisi aku yang menjadi gunjingan orang-orang diluar sana……………. karena itulah aku mohon biarkan hubungan ini hanya aku dan kau yang mengetahuinya’

Amber tersenyum sinis. Kenangan itu begitu pahit jika dia memikirkannya kembali. Yeoja egois yang sampai sekarang masih mengisi hampir seluruh memori otaknya. Yeoja yang tak akan pernah mau mengorbankan dirinya untuk cinta meskipun amber bersumpah akan mati demi cintanya. Aneh, bahkan sampai detik ini amber tak mengerti kenapa dia dapat mencintai yeoja egois seperti yeoja itu. yeoja yang dengan seenaknya mengatakan mencintainya terlebih dahulu dan membuat benih cinta didalam hatinya.

“jika boleh kukatakan sesuatu, aku yakin kau tak akan pernah bahagia dengan kisah  cintamu yang seperti ini…….orang-orang seperti mereka tak akan pernah menghargai cinta, meskipun kau berusaha memperjuangkannya pada akhirnya kau hanya akan dipermainkan, pada akhirnya kau hanya akan menjadi orang tolol yang mencintai seseorang yang kurasa tak akan memperjuangkanmu” ucap amber yang direspon dengan tatapan terkejut krystal. “aku akan tunjukkan kepadamu betapa egoisnya mereka, aku akan membawamu kembali kedalam golden house untuk menemui minho tapi jika dia tak ingin bersamamu apakah kau bersedia mengikuti perkataankku untuk  melupakannya?” lanjut amber.

“………..”

“kau tak mungkin dapat masuk hanya dengan kemampuanmu, karena itulah kau dapat mengandalkan aku…”

Amber masih terdiam. menundukkan kepalanya sebelum akhirnya membangkitkan tubuhnya.”…………………………..sebenarnya siapa kau? kenapa kau ikut campur terlalu dalam dikehidupanku?”

“…………..”

“aku berterima kasih karena kau telah menyelamatkan hidupku tapi bukan berarti kau berhak mencampuri kehidupanku dengan menyuruhku melupakan namja yang kucintai….” kata krystal penuh penekanan. Menatap amber sejenak. berbalik membelakangi amber, berjalan menjauh.

“sejak awal seharusnya orang-orang sepertimu menghindari cinta itu dan bukan menerimanya dengan membalas mencintainya….” ucap amber setengah berteriak. Namun krystal seolah tak perduli. Memilih mempercepat laju kakinya meninggalkan bridge ini.

.

Krystal P.O.V

Kuhentikan laju kakiku setelah berjalan cukup jauh dari bridge park. Merendahkan tubuhku merasakan sesak didadaku yang seakan menghancurkan hatiku. Menyandarkan tubuhku disebuah tiang lampu yang kokoh berdiri disetiap trotoar jalan. Menengadahkan wajahku menatap kelamnya malam sembari mengalirkan air mataku yang tak dapat berhenti meskipun aku menginginkannya.

Aku benar-benar tak tau apa yang terjadi padaku, ada rasa benci yang jujur membuatku muak terhadap minho namun aku juga tak memungkiri jika aku masih mengharapkannya. Aku hanya butuh penjelasannya. Apakah benar dia mengacuhkan aku? atau ada alasan yang membuatnya tega melakukan ini.

Kutundukkan wajahku. membiarkan tetes air mataku terjatuh satu persatu. Menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku ketika isak tangisku tak dapat diredam.

Apakah ini alasannya dia tak ingin pergi bersamaku? Membohongiku untuk menunggunya dibridge park dan pada akhirnya dia tak datang.

Kurendahkan tubuhku. meringkuk ditrotoar, menatap lalu lalang orang yang memandangiku iba. Bahkan salah satu dari mereka melemparkan beberapa keping uang kepadaku sebagai belas kasihnya.

‘kau seharusnya tau siapa sebenarnya dirimu, statusmu. Tak sepantasnya kau bersanding dengan putraku yang memiliki darah bangsawan yang disegani’

Untuk kesekian kalinya aku terisak. Perkataan nyonya besar, ibu dari minho itu terngiang ditelingaku. Bagaikan lonceng yang berkali-kali terucap memenuhi memori otakku.

.

Minho P.O.V

Kutatap kerlipan lampu dari balkon kamarku datar. Menatap kepingan koin ditanganku sesekali menghela nafasku dalam.

Uang ini memang tak memiliki nominal besar namun entah mengapa aku selalu membawanya kemanapun aku pergi. uang koin yang beberapa belas tahun lalu pernah krystal lemparkan padaku dan hingga saat ini selalu kugenggam jika aku begitu merindukannya.

Apa yang terjadi dengannya? Apakah dia masih menungguku?

Aku mendesah lirih. Memasukkan uang koin itu kedalam kantung celanaku. Mengarahkan lagi pandanganku kesekeliling golden house. Menatap dua orang panjaga yang terlihat berbincang membicarakan sesuatu.

‘baekho dia mati…..’

‘mwo?’’

‘kutemukan tubuhnya yang tergeletak dengan tubuh sangat mengerikan, sepertinya ada hewan yang telah menyerang dan menghisap semua darahnya…’

‘lalu bagaimana dengan yeoja itu?’

Gadis itu? .kutautkan keningku begitu salah satu penjaga menanyakan seorang yeoja.

‘entahlah mungkin saja baekho telah membunuhnya dan membuang tubuhnya disuatu tempat sebelum dia mati, aku tak dapat melihatnya dimanapun…’

‘bagaimana jika yeoja itu kabur? Nyonya akan marah besar kepada kita’

Oma?

Aku memundurkan tubuhku. menggerakkan mataku liar. Apakah yeoja itu krystal? apakah  suara didalam pesta itu benar krystal?

Aku mengepalkan tanganku. mengertakkan gigiku marah. berlari keluar dari dalam kamar melewati lorong untuk sampai kedalam ruangan dimana pesta dilangsungkan.

Bukankah ini artinya oma membohongiku? padahal dia berjanji akan melepaskan krystal jika aku mau menuruti semua perkataannya?

“ah itu minho…..” ucap oma menyadari kehadiranku. Tersenyum padaku. Senyum kebohongan yang begitu sempurna karena aku tau dibalik wajahnya yang seperti malaikat itu tersimpan iblis yang mengerikan.

“darimana saja kau? sora telah menunggumu….”

“apa yang kau lakukan pada krystal?” kataku dengan suara bergetar menahan kemarahanku.

“a-apa yang kau katakan?” tanyanya berpura-pura.

“kau membunuhnya? Kau membunuh krystal?!” kali ini aku berteriak. Meluapkan emosiku yang tak dapat terbendung lagi. . Yang membuat semua orang disekelilingku menatap heran kearahku termasuk oma. aku tau dia sangat terkejut mendengarku mengatakan itu.

“……………..aku tak mengerti apa yang kau katakan? Sepertinya kau mabuk minho, sebaiknya kau kembali kekamarmu”

“kau berjanji akan melepaskannya jika aku mau menuruti kemauanmu tapi kenapa kau mengingkarinya?!” lagi-lagi aku berteriak. Mencengkeram pergelangan tangan oma keras.

“a-apa yang kau lakukan minho….” oma mencoba menepis cengkeraman tanganku. memperhatikan sekelilingnya yang kini mulai riuh membicarakan kami berdua.

“aku tak akan memaafkanmu, aku benar-benar tak akan memaafkanmu….!!!!” untuk kesekian kalinya aku berteriak sebelum akhirnya 2 pengawal muncul menarikku yang terus meronta sembari melontarkan kutukan kepada yeoja yang kupanggil ‘oma’ itu. tak kupedulikan orang-orang yang memandang aneh kepadaku yang ada diotakku hanya krystal, krystal dan krystal….

“lepaskan aku !!” teriakku. Menepis kedua tangan pengawal itu yang dengan kuat mengunci tubuhku agar tak  berontak. Mendorong kedua pengawal itu menjauh. berjalan gontai  melewati lorong ini seorang diri. Krystal…..apa yang kulakukan padanya?

air mataku mengalir. Menyentuhkan telapak tanganku kedinding ketika tubuhku terasa lunglai kehabisan tenaga. Terbaring dilantai, menatap atap lorong nanar.

‘lalu bagaimana dengan gadis itu?’

‘entahlah mungkin saja baekho telah membunuhnya dan membuang tubuhnya disuatu tempat sebelum dia mati, aku tak dapat melihatnya dimanapun…’

Jangan tinggalkan aku…..krystal…….

.

Author P.O.V

Gema lonceng gereja berdentang keras berkali-kali. Beberapa merpati berterbangan dihalaman gereja begitu malam kelam berganti segarnya pagi. Sinar keemasan berlahan nampak diufuk barat, menyilaukan kelopak mata bengkak krystal yang terpejam.

krystal mengerjapkan matanya. Menatap nanar langkah kaki orang-orang yang berjalan didepannya. membangkitkan tubuhnya, menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri menyadari dirinya tertidur ditepi jalan. semalaman dia lelah menangis dan tertidur disini tanpa disadarinya.

krystal menundukkan kepalanya, menemukan beberapa keping koin didress kumal yang dipakainya. Mengangkat tangannya ragu. memunguti semua uang itu sebelum akhirnya berjalan pergi. memegangi perutnya yang terasa perih karena seharian kemarin tak ada makanan apapun yang masuk kedalam perutnya. menatap pedagang-pedagang kaki lima yang menawarkan makanan enak untuk dibelinya.

krystal menghentikan laju kakinya tepat didepan pedagang bakpao. Memilih kue gemuk berwarna putih itu sebagai pengganjal perutnya yang terus menjerit. “aku ingin bakpao daging satu….” kata krystal pada ajjushi penjual bakpao didepannya. menjulurkan sedikit lidahnya begitu penjual itu membuka panci besar berisi puluhan bakpao matang yang jujur membuatnya sangat  kelaparan.

“5 keping……” ucap pedagang itu setelah membungkus pesanan krystal.

krystal mengangguk. Merogoh uang keping yang tadi dipungutnya disaku dress kumalnya. Menghitung uang koin ditangannya yang kotor kemudian memberikan uang itu kepada ajjushi didepannya.

“gumawo……” ucap krystal menerima bakpao itu. berlari kecil menyeberangi jalanan untuk sampai kebridge park yang tak begitu jauh. Melewati orang-orang berbaju mewah yang dengan anggun berjalan kesana kemari. Mengacuhkan tatapan jijik yang ditunjukkan padanya dan terus berlari.

krystal merendahkan tubuhnya setibanya didibridge park. Membuka bakpao hangat ditangannya terburu-buru. Menempatkan sisi bakpao itu tepat didepan mulutnya bersiap melahap bakpao dagingnya. Mengisi kembali perutnya yang terus berbunyi minta diisi.

“dari mana saja kau?!”

krystal tercekat ketika seseorang tiba-tiba  saja menjambak rambutnya keras. Membuat bakpao daging yang hendak disantapnya terjatuh karena tangannya tak kuat menahannya. Mengangkat wajahnya menatap yeoja yang 2 hari lalu memukulinya kini berada disampingnya.

“apakah kau mengemis? Aish kau benar-benar sangat menjijikan……….”

“a-agh ajjuma…….” ringis krystal. memegangi pangkal rambutnya yang ajjumanya tarik sangat kuat.

“aku tak membelimu untuk menjadi pengemis seperti ini….!!” upat yeoja itu marah. menarik lebih kuat rambut krystal. melangkahkan kakinya meninggalkan bridge ini tanpa melepaskan tangannya dari rambut krystal yang berkali-kali memohon memintanya melepaskan.

Ditempat lain

Amber menatap datar gundukan rerumputan didepannya. menatap sebuah salib yang bertuliskan nama ‘baek suzy’ 1856-1881 yang tertancap disalah satu ujung gundukan. Menjatuhkan sebuket mawar merah di atas gundukan tanah itu tanpa bicara sepatah katapun.

Amber menundukkan sejenak kepalanya sebelum akhirnya mendudukan pantatnya tepat dibelakang makam suzy. Menyandarkan tubuhnya pada salib yang tertancap dimakam itu kemudian mengeluarkan sebuah botol besi kecil dari balik jasnya. Memutar tutup botol itu, meneguk sesuatu dari dalam botolnya. menengadahkan kepalanya menatap langit cerah yang sewaktu waktu dapat menghancurkannya.

“80 tahun berlalu sejak aku memutuskan membunuhmu…….” ucap amber.”80 tahun itu pula aku tak dapat melepaskan bayanganmu didalam otakku…….” amber menggerakkan tangan kanannya, sekali lagi mengambil sesuatu dibalik jasnya. Mengambil sebuah kalung berbandul liontin berwarna merah darah yang sekarang berada ditangannya. menggenggam liontin itu kemudian mendekatkan pada dadanya. Merasakan kekuatan yang terasa memutar ingatannya tentang yeoja bernama suzy itu.

‘aku……mencintaimu’

Amber memejamkan matanya. Dia dapat mengingat wajah yeoja itu dengan jelas, Saat air mata suzy mengalir mengatakan mencintainya untuk terakhir kalinya. Amber bahkan ingat saat dirinya tak dapat membunuh suzy dengan tangannya sendiri dan memutuskan memberikan sebotol racun sebagai gantinya. Semua ingatan yang seakan membangkitkan rasa manusianya yang rapuh dan tak berdaya karena sesuatu hal bernama cinta itu.

Jujur amber menyesal……suzy seseorang yang pertama kali memperkenalkannya dengan manisnya cinta. suzy juga yang pernah mengisi tangisnya dengan senyum yang tak dapat ditukar dengan apapun. suzy seseorang yang memeluknya saat ketakutan menggerogotinya dalam kegelapan. suzy yang selalu memberikan kekuatan saat dirinya terasa lelah untuk menghadapi kenyataan pahit didepannya. mungkin alasan itulah yang membuatnya tak dapat melepaskan bayangan suzy selama 80 tahun ini. namun amber juga tak menyalahkan dirinya karena kematian yeoja itu. sebanyak apapun kebaikan yang suzy lakukan untuknya semuanya seakan melebur ketika kejadian itu memenuhi otaknya. Kejadian dimana untuk pertama kalinya amber tersadar suzy tak sungguh-sungguh mencintainya. Kejadian dimana kebencian mulai tumbuh dan membuatnya tak dapat mengampuni yeoja itu.

‘…………………..lakukan sesuka hatimu, kau bahkan boleh membunuh budak itu jika kau mau…’

Amber mengepalkan tangan kanannya yang menggenggam liontin milik suzy lebih kuat. Ada rasa sakit yang terasa mengganjal dadanya. Dia hanya tak mengerti kenapa suzy yang begitu dipujanya bisa mengatakan hal itu. bagaimana bisa cinta tulusnya dibalas dengan keegoisan yang jujur membuatnya hancur. Didepan matanya dengan sombongnya suzy tega menyuruh kakak lelakinya membunuh dirinya. Tak cukupkah cintanya pada suzy? dia bahkan bersedia mati demi yeoja itu tapi apa yang yeoja itu lakukan padanya? pada akhirnya suzy hanya dapat menyakitinya.

amber mengayunkan tangannya cepat. membuang liontin itu yang berhasil dihancurkannya dengan sekali banting. membangkitkan tubuhnya. menolehkan sejenak wajahnya pada makam suzy sebelum akhirnya beranjak pergi bersama rasa bersalah juga rasa bencinya.

.

To be continued

19 responses to “Reason chapter 3 – 6

  1. Keknya baby jung sngat mencintai minho -_- dan apakah amber bsa menggantikan minho di hati baby jung, kita lihat saja chapter brikutnya :v

  2. Tragis bgt hidup krystal,,kmn2 sll d sakitin,,,amber udh tuir bgt trnyata hehehe di tunggu chap selanjutnya,,,semangat thor

  3. wah aku telat nih… bru tahu ada chapter 3nya. oh… suzy itu pacarnya amber. makin penasaran nih ma ceritanya.semoga amber gigit kristal biar kristal jadi vampir juga hihi…dan kryber abadi untuk selamanya

  4. mereka berdua sama-sama disakitin.. 😀
    berharap mereka bersatu,
    karena amber pernah disakitin, dia tahu rasa sakitnya, amber pasti gg bakal buat krystal sakit hati.. 😀
    Ouuuhhh~~~ so sweet.. 😀
    lanjut.. 😀

  5. Kenangan pahit diawal membuat mereka sadar cinta ga semanis yang mereka kira, pergumulan hati dan rasa sakit itu ergh, tapi pada akhirnya mereka bersatu karna sama2 memiliki apa yang pernah mereka alami. Nice ff author.

  6. kasian banget krystal,,
    Mending sma amber aja,sma2 d tinggalin sma orng yg d sayang kan??..
    Ayooo jadian aja.hahaha #maksa

  7. Thor, seperti kalimat diatas, mengapa pemeran antagonis tidak menghancurkan kebahagiaan sendiri. Jadi, adakah atau bisakah author buat cerita seperti itu?

  8. Hahahahahaha aku ngakak baca komentar diatas. Lalu bukan antgonis namanya kalau gak menghancurkan kebahagiaan orang lain. Hehehehehe, Amber vampire udah berapa puluh tahun umurnya? Seabad?
    Berharap gak sad ending . Amen

Leave a comment