Reason chapter 1 – 6

!     krybersacriface

Writing by L.S | Cast: amber liu, krystal jung

Other cast : choi minho, baek suzy

Genre: sad, fantasy | Length: chapter | Rate: PG+13

Theme song : 1. Bigbang – Monster

2.  Requiem – Hiiragi Nao

.

Chapter 1

kucabut taringku dari leher seorang yeoja didepanku. menghapus aliran darah yang tadi sempat mengalir dari sudut bibirku saat menghisap darah dengan punggung tanganku berlahan. mendorong tubuh yeoja itu kemudian berjalan keluar dari gang tempatku berada sekarang.

mengamati sekelilingku yang kini mulai terlihat sepi. Mencoba mencari mangsa baru untuk menjadi santapanku.

Jika hanya darah seorang yeoja rasa hausku tak akan bertahan lama dan aku menginginkan lebih. Mungkin aku membutuhkan 1 atau 2 orang lagi. Tidak mungkin aku membutuhkan 3 atau 4 orang. Ah mungkin semakin banyak semakin bagus….

“yeoja tak tau berguna !! berani sekali kau pada namja itu ! dia orang yang akan membayarmu tapi kenapa kau malah menyiramnya dengan air bir!!!”

Kutolehkan kedua mataku pada dua orang yeoja didalam gang kecil tak jauh dari tempatku berdiri.

“appo ajjuma……” ringis salah satu yeoja. Memegangi rambutnya yang dijambak oleh yeoja paruh baya diatasnya.

Air matanya mengalir namun yeoja paruh baya itu seolah tak perduli. Memukul, menampar, menjambak bahkan menendang yeoja muda tak berdaya itu. membuat warna kebiruan dihampir setiap wajah juga tubuhnya.

Aku rasa dia budak yang sedang dipukuli oleh tuannya karena berbuat kesalahan…

PLAAK!!

“agh …..” yeoja muda itu memegangi pipinya begitu yeoja paruh baya yang dipanggilnya ajjuma itu menamparnya keras. Membuat cairan anyir berwarna kemerahan mengalir dari sudut bibirnya. Yang jujur membuat instingku bekerja.

Aku dapat merasakan rasa manis didalam darah yeoja itu.

“kau harus diberi pelajaran karena berani berbuat seenaknya, malam ini kau harus tidur diluar !!!” teriak ajjuma itu. mendorong tubuh tak berdaya yeoja muda didepannya. meninggalkan yeoja itu diluar seorang diri. Membanting pintu itu keras. Memperdengarkan bunyi nyaring yang membuat setiap orang mendengarnya menutup telinga mereka.

“ajjuma aku mohon jangan begini…..aku minta maaf” mohon yeoja itu. memukul-mukul pintu yang tadi sempat ajjumanya tutup agar ia tak dapat masuk. Mengabaikan rasa sakit pada tubuhnya dan malah mengemis pada  ajjuma bodoh itu.

“ajjuma………” panggilnya. Masih menggedor pintu itu. kali ini  menundukkan kepalanya.

Mungkin dia menyerah..

Merapatkan kedua kakinya. Duduk ditanah tepat didepan pintu itu. memeluk lututnya seperti kedinginan.

Ini memang sudah sangat larut dan ajjuma itu begitu tega membiarkan yeoja itu diluar seperti itu.

Manusia tak beruntung……

Aku menyeringai.  berlahan  menyeberangi jalanan sepi ketempat yeoja itu berada. Bukankah ini kesempatanku…kesempatanku untuk menjadikannya santapan keduaku?

Aku memutar lidahku. Ingin segera menghisap darah manis yeoja itu secepatnya.

Namun belum sempat aku mendekatinya seseorang telah terlebih dulu melakukannya. Seorang namja yang kini terlihat merendahkan tubuhnya menyamai tubuh yeoja itu.

“krystal gwencana?” tanya namja itu. menatap khawatir yeoja didepannya.

Yeoja itu tak menjawab. memilih memajukan tubuhnya dan memeluk namja berambut kecokelatan itu.“bawa aku pergi…aku mohon bawa aku pergi dari sini” isaknya. mengeratkan pelukkannya pada namja didepannya.

“apakah ajjuma menghajarmu lagi?” namja itu melepas pelukan yeoja bernama krystal itu. menghapus linangan air mata yang mengalir dari mata yeoja itu.”aku benar-benar terkejut ketika victoria datang dan mengatakan ajjuma….”

“bawa aku………..jika kau benar-benar mencintaiku, kau harus membawaku pergi minho……aku tak bisa lagi berada disini” lagi-lagi yeoja itu terisak. Mengalirkan kembali air matanya.

Namja itu diam. menggerakkan matanya seperti berpikir hingga beberapa saat kemudian kedua matanya kembali menatap yeoja didepannya “…………….baiklah, aku berjanji akan membawamu pergi……..besok tunggulah aku di bridge biasa jam 5 pagi….kita akan pergi bersama” kata namja itu. meyakinkan.

“kenapa besok? Kenapa tak sekarang saja?”

“malam ini ada yang ingin kulakukan. Besok……aku berjanji besok aku akan membawamu pergi…kita akan hidup bahagia aku berjanji” namja itu menggenggam tangan yeojanya erat. Sekali lagi meyakinkan yeoja itu agar mau percaya kepadanya. Yang kemudian direspon oleh anggukkan yeoja itu.mencoba mempercayai namja yang tadi dipanggilnya dengan sebutan minho .

“sekarang aku harus pergi….kita bertemu di bridge besok ” namja itu mengecup sekilas kening yeojanya. melepaskan tangannya pada tangan yeoja itu. bangkit dan berlari menjauh. Masuk kedalam sebuah mobil mewah yang terparkir tak begitu jauh. Mengendarainya entah kemana. Meninggalkan yeoja itu yang kembali tertunduk ditempatnya.

Bukankah ini menarik? Didalam kehidupan abadiku baru kali ini aku melihat hal seperti ini. seorang pemuda yang mencintai seorang budak….

Aku membutuhkan hiburan dan aku tak akan menyia-nyiakannya.

Kusandarkan tubuhku pada tiang listrik tak begitu jauh dari tempat yeoja itu berda. mengamatinya. Tak ingin melewati sedetikpun dari cerita ini.

Kisah cinta budak dan tuannya….

Aku menarik salah satu sudut bibirku. Jujur percintaan seperti ini benar-benar menggelitik perutku.aku bertaruh jika namja itu hanya ingin mempermainkan yeoja itu. tak ada yang berjalan mulus pada percintaan semacam ini. pada akhirnya cinta mereka hanya akan menjadi bumerang yang berlahan membunuh keduanya.

Gerimis halus turun.  Gerimis halus yang berlahan membesar dan membasahi sebagian tubuh rapuh yeoja yang masih belum beranjak dari ditempatnya. Bibirnya bergetar hebat, bahkan wajahnya memucat menandakan jika dia begitu kedinginan.

Aish kenapa dia tak berteduh dan malah tetap berada disana…

Batinku. Masih memperhatikkan yeoja itu lekat.

Jujur aku benci pemandangan ini. mengingatkanku pada kisah hidupku puluhan tahun lalu. Dimana aku tumbuh menjadi budak sama sepertinya. Dicaci, dimaki, disepelekan, dipukuli, melakukan apapun sesuai permintaan tuanmu. Bahkan kau sudah siap terbunuh saat kau telah dibeli.

Saat itu aku sekarat, aku menjadi bahan taruhan oleh tuanku yang sangat kaya.  Aku sekarat saat beberapa panah menancap ditubuhku. Orang-orang kaya itu menjadikan aku sasaran panah mereka dan meninggalkanku yang sekarat begitu saja.

Sakit…….rasanya begitu menyakitkan menerima semua lontaran panah itu. namun aku bisa apa? tak akan ada yang menolongku bahkan seseorang yang kuharapkan akan datang menyelamatkanku pun lebih memilih tak peduli.

Dan saat aku berpikir aku telah mati seseorang datang. Seorang yeoja bermata merah yang tiba-tiba menggigit pergelangan tanganku. yeoja yang telah menyelamatkanku dari rasa sakit itu dan mengubahku menjadi predator haus darah.

Aku bersyukur meskipun aku bukan manusia lagi, karena dengan begitu aku dapat membalas perbuatan mereka. Memberikan kesakitan kepada orang-orang kaya yang telah melukaiku begitu banyak. Aku bersyukur karena aku tak dapat lagi diinjak-injak dan menjadi satu-satunya makhluk yang ditakuti.

Mataku kembali fokus begitu krystal bangkit dari tempatnya. berjalan tertatih dengan kedua tangan memeluk tubuhnya sendiri kedinginan.

kutatap arlojiku yang baru menunjukkan pukul 2 malam. bukankah masih ada waktu 3 jam? pikirku. Mengikuti langkah kakinya. Melewati gang-gang sempit, menyelusuri terotoran dan jalanan yang sepi.  Sampai beberapa menit kemudian yeoja itu menghentikan laju kakinya disebuah jembatan gantung ditengah kota. Kembali meringkukkan tubuhnya dibawah guyuran hujan yang kini berhasil membuatnya basah kuyup. menunggu waktu yang berjalan sangat lambat.

1 jam

2 jam..

dia masih menunggu. Dia bahkan seakan tak perduli dinginnya guyuran air hujan yang berlahan membekukannya.

Bodoh…

Aku menyandarkan tubuhku pada besi pegangan disisi jembatan. Menatap langit hitam yang mengeluarkan bulir air matanya.

Bulir air yang juga berhasil membasahi seluruh pakaianku. Namun bedanya aku tak merasa kedinginan dan dia iya. Bulir air yang kini mulai mereda bersamaan dengan sinar keemasan diufuk barat.

kutatap lagi arlojiku. Jam 06.00. kembali menatap dia yang belum beranjak dari tempatnya.

Kenapa namja itu belum juga datang? Bukankah namja itu mengatakan akan menemui yeoja itu jam 5 pagi? Tapi kenapa sampai sekarang dia belum juga datang?

Ku tolehkan wajahku kekiri dan kanan. Mencari namja itu. beranjak dari tempatku. Berlahan mendekati yeoja budak itu. duduk disampingnya. Menatap wajah pucatnya yang tertunduk dari dekat.

Apakah dia mati?

Aku memiringkan kepalaku agar lebih leluasa melihat wajahnya namun tak berhasil karena wajahnya sangat menunduk.

Tidak dia masih hidup, bahunya masih terlihat naik turun yang artinya dia masih bernafas…

Ah….

Aku menutupi wajahku dengan telapak tanganku begitu matahari berlahan menampakkan sinarnya.

Aku benci sinar matahari ! .upatku. melepas jas yang kukenakan dan menjadikannya penghalang sinar matahari menyinariku.

Kenapa tuhan menciptakan matahari? Apakah dia tak tau jika aku tak tahan dengan sinarnya? Bahkan hanya melihatnya beberapa menit saja aku akan dengan mudahnya lenyap dari dunia ini..

Oeh….

Aku melebarkan mataku. memalingkan kepalaku kearah yeoja itu. Mendapati kepala yeoja itu menyandar pada bahuku.

Dia pingsan?

Kuangkat tangan kananku. Menyentuh keningnya dengan telapak tanganku. Merasakan suhu badannya yang tinggi.

Aish, panas sekali….

Aku mengibas-ngibaskan tanganku kepanasan. Meniup-niup telapak tanganku yang serasa melepuh karena memegang keningnya.

Jam berapa ini? kenapa namja itu belum juga datang..

Untuk kesekian kalinya aku menatap arlojiku yang menunjukkan pukul 06.30 pagi.

Apakah namja itu tak datang?

“m….minho…….” igau yeoja itu memanggil nama namja yang tadi menemuinya.

Aish jika menunggu lebih lama lagi aku yakin dia akan benar-benar mati. aku harus membawanya kerumah sakit segera.

Aku membangkitkan tubuhku. Mengangkat tubuh lemah yeoja itu dikedua tanganku. berjalan cepat kerumah sakit terdekat agar dia dapat segera ditangani.

Tak membutuhkan waktu lama. Dalam hitungan detik aku dan yeoja ini kini telah sampai disebuah rumah sakit. “silahkan letakkan disini…….” seorang suster menyuruhku meletakkan tubuh yeoja bernama krystal diranjang dorong yang tadi sempat dibawanya. mendorong ranjang itu keruang pemeriksaan. Sedangkan aku pergi kesuatu tempat untuk memastikan sesuatu. ketempat dimana namja bernama minho itu berada.

Dengan insting yang kumiliki aku dapat dengan mudahnya menemukan rumah namja itu. rumah mewah yang sangat mewah. Ternyata namja itu sangat kaya…. Ku tatap rumah mewah didepanku datar. Mengarahkan pandanganku keseluruh rumah yang   seperti istana emas ini.

Apakah itu artinya namja itu benar-benar hanya ingin mempermainkan krystal? mengatakan akan membawanya pergi namun pada kenyataannya namja itu tak menepati janjinya.

Orang kaya memang selalu berbuat seenaknya…

“lepaskan aku !!!” kuarahkan pandanganku pada namja yang sedang dikawal oleh 2 orang namja berbadan besar disisi kiri dan kanannya.  namja yang nampak meronta-ronta minta dilepaskan.

Bukankah dia minho? Namja itu?

Kugerakkan tubuhku cepat. bersembunyi dibalik semak tak bergitu jauh untuk mengamati minho dan beberapa orang disekelilingya.

“oma aku mohon lepaskan aku !!! biarkan aku pergi !!” teriak minho pada yeoja paruh baya yang berjalan didepannya.

“…..” tak ada jawaban yeoja itu sama sekali tak membuka mulutnya dan malah mempercepat laju kakinya.

“oma aku mencintainya, aku mohon oma biarkan aku hidup dengannya !!” teriaknya lagi yang kali ini membuat laju yeoja itu terhenti.

“cinta?” ulang yeoja itu tak suka. Membalikkan tubuhnya. menatap lekat minho yang sekarang berada didepannya.

“apakah kau  sadar dengan apa yang kau katakan? Cinta?” yeoja itu tertawa hina.

“oma biarkan aku pergi…..aku berjanji akan menemui krystal hari ini” mohon minho. Memberontak pada 2 pengawal yang memegangi kedua tangannya.

”dia hanya wanita murahan yang tak pantas dicintai oleh namja sepertimu!” suara yeoja itu meninggi. Memberikan penekanan disetiap kalimat yang dilontarkannya.

“dia wanita murahan yang pada akhirnya akan menghabiskan semua uangmu dan meninggalkanmu…kau harus tau itu!!” lagi-lagi yeoja itu berteriak.

“bawa dia kedalam mobil…..” perintah yeoja itu pada 2 orang pengawal disisi kanan dan kiri minho.

“baik……” kedua bodyguard itu menunduk patuh. Menarik tangan minho agar mengikuti mereka kedalam mobil.

Bukakah itu artinya namja itu berniat menemui krystal?

ku perhatikan mobil yang membawa minho keluar dari pekarangan rumah mewahnya. Melaju cepat entah kemana.

Menyedihkan…kenapa dunia ini masih dipenuhi oleh orang-orang berhati iblis seperti mereka?

Apakah bersalah jika seseorang dilahirkan miskin? Jika boleh memilih aku yakin krystal tak ingin menjadi seperti itu. aku yakin dia memilih menjadi anak tuan tanah dan bukan budak seperti ini….

.

“minho………” kutatap krystal yang lagi-lagi mengigau didalam tidurnya. Ini sudah ke-3 kalinya dia mengigau dan jujur itu mengusikku.

ku tarik mundur kursi yang berada disisi ranjang tempat krystal berada. Duduk disana sembari menatap matanya yang terpejam.

“……minho….” lagi-lagi nama namja itu terlontar dari bibirnya.

“aish bisakah kau tak memanggil nama namja itu lagi? namja  bernama minho itu telah pergi, dia tak akan kembali meskipun kau terus memanggil namanya…..” kataku kesal. Memperhatikan luka  lebam yang terpampang dipipi kanannya dalam. Menyentuhkan ujung telunjukku kepipinya.

Aku yakin luka lebam ini didapatnya karena tamparan yeoja itu.

“………………pasti rasanya sangat sakit…” lirihku. Mengarahkan pandanganku ketangannya yang ternyata terdapat luka sayatan begitu banyak.

Apakah dia pernah mencoba membunuh dirinya sendiri? Kenapa ada banyak luka sayatan dipergelangan tangannya?

Aku tertegun. jujur aku seperti dapat merasakan sakit yang diterimanya saat menerima luka-luka ini. Meskipun dia seorang budak tapi bagaimanapun dia tetap manusia.

Sampai sekarangpun aku benar-benar tak mengerti kenapa orang-orang berkuasa seperti mereka dengan mudahnya berbuat hal memalukan seperti ini. menganggap budak tak berguna dan melakukan sesuka hati mereka.

Hal yang juga tuanku lakukan padaku dulu.  Tuan muda kaya yang memperlakukan aku tak lebih dari seekor binatang.  Seharusnya sejak awal kubunuh semua orang kaya dimuka bumi ini dan memerdekakan kaum budak. Mungkin hal seperti ini tak akan terjadi lagi.

aku dapat melihat senyum kebahagiaan kaum budak yang selama ini selalu menangis. Menghapuskan kebahagiaan kaum bangsawan dan bergantian membuat mereka menderita. Memperlakukan mereka sama seperti mereka memperlakukan kaum kami tanpa ampun tak peduli meskipun mereka seorang yeoja sekalipun.

Yeoja?

Aku menundukkan kepalaku. Mengepalkan tanganku begitu sekelebat bayangan yeoja itu muncul.

Dia….yeoja itu….satu-satunya orang dari kaum mereka yang begitu kupercaya dan kulindungi dengan seluruh jiwaku.Kepercayaan yang pada akhirnya disia-siakan olehnya begitu saja.

Bodoh……andai saja saat itu dia tak mengkhianatiku, andai saja saat itu dia tak membiarkan aku yang sekarat mungkin aku tak akan membunuhnya. Kesalahannya karena membiarkan aku membencinya…

‘bagaimanapun aku tuanmu, meskipun kau dan aku saling mencintai  namun kau tetap akan menjadi seorang budak yang harus mematuhi perintah tuannya…’

Egois…bahkan didetik-detik dimana aku tak dapat lagi merasakan denyut nadiku dia hanya memandangku dari kejauhan dengan ekspresi datar. Tak ada tangis meskipun berkali-kali telingaku mendengar ungkapan cintanya padaku…dia bahkan tak mendekatiku untuk sekedar mengatakan ‘bertahanlah…’ atau apapun itu agar aku dapat melalui rasa kesakitanku dengan mudah.namun tetap saja diujung mataku dia tak bergerak dan tetap menatapku dengan ekspresi datarnya.

Apakah dia benar-benar mencintaiku? apakah dia benar-benar menginginkan aku seperti perkataannya? atau dia hanya ingin menunjukkan jika seorang budak tidak layak disandingkan dengan putri bangsawan yang memiliki segalanya?

Kubangkitkan tubuhku. Berjalan cepat menghampiri jendela rumah sakit. Menatap langit siang yang berubah kelabu. Mengalirkan air bening dari dalam mataku begitu rasa sakit menyelinap didalam dadaku. Gumpalan darah yang akan menggumpal tepat didada ini jika memikirkannya.

Tidak amber….jangan pikirkan yeoja itu lagi…kau membencinya karena itulah kau tak boleh terus menyimpan bayangan yeoja itu dipikiranmu..

Aku meremas pangkal rambutku. Memejamkan mataku beberapa saat sebelum akhirnya mengarahkan pandanganku pada krystal. menatap krystal yang kini tampak terbatuk-batuk. melangkahkan kakiku berlahan. kembali menghampiri krystal yang belum juga membuka matanya. Memfokuskkan kedua mataku pada wajahya. Sedikit melebarkan mataku begitu kedua matanya terbuka mengarah kepadaku.

Aku dapat melihat ekspresi terkejutnya saat menatapku. Lebih memilih membangkitkan tubuhnya, mengawasiku yang tak bergerak dari tempatku.

“………………s-siapa kau?” tanyanya berbata. Mengerutkan keningnya bingung. mengarahkan pandangannya keseluruh ruangan tempatnya berada.”k-kenapa aku ada disini?”

“……….aku membawamu kemari saat melihatmu pingsan di bridge park….” jawabku.

“….b-bridge park?…..” ulangnya. menatapku beberapa saat sebelum akhirnya mencabut selang infus ditangannya. Menyebakkan selimutnya untuk turun dari atas ranjangnya. Berlari keluar kamar ini. berlari menyusuri lorong rumah sakit sesekali tubuhnya tak sengaja menabrak orang-orang disekelilingnya yang sekarang menatapnya aneh.

Namja itu…..aku yakin dia ingin kembali ke bridge park untuk menemukan namja itu. tapi aku juga yakin jika dia akan kecewa mengetahui namja itu tak menepati janjinya….disaat itulah aku akan masuk kedalam kehidupannya. Menyuruhnya mengikuti semua kemauanku…..

.

To be continued

17 responses to “Reason chapter 1 – 6

  1. Disini amber jadi drakula yaa ?? jadi inget edward cullen. Hihi
    Tpi terlalu pendek chap ini thor, bsok yg panjang yak heheh *maksa

    Ditunggu next chap nya, fighting 😊

  2. welcome back thor

    amber jadi vampire yah?jarang jarang nemu krystal jadi orang miskin,,budak pula..so far amazing thor

    smg updatenya gak kelamaan

  3. thor gw reader baru (muncul) mau izin numpang baca di sini hehe.. 🙂

    wow ffnya keren, vamfire. akhirnya nemu juga ff yuri kaya gini..

    Di tunggu lanjutanya

  4. nah, aku baru sempat baca. Hahaha
    Akankah sad ending? Kebiasaan cewek ini kalau bkin ff sad end. Tapi seru pas baca. Eh eh eh eh
    How are you sunbae? Lama tak bercakap-cakap 😀 hahahahah

Leave a comment