You’re Mine

night in thr

FIRST STORY

Writing by L.S | Cast: krystal jung, amber liu, kai

Genre: angst, psychologi | Rate: PG+13

.

Angin malam berhembus cukup kencang malam ini. hujan salju diluar mulai menumpuk mempertebal bumi. Membuat udara malam semakin menusuk tulang dan kesunyian semakin terasa mencekam. Disebuah rumah mewah bergaya eropa terdengar musik jazz mengalun. Puluhan lilin terlihat berjajar rapi menghiasi setiap sudut ruangan. Bersamaan dengan ratusan bunga mawar merah yang disusun mempesona dengan wangi yang menggoda.

Sepasang kursi ditengah ruangan dan meja yang telah dihias sedemikian rupa juga beberapa lilin tinggi dan buket bunga mawar merah mempercantik suasana. Hidangan terbaik dengan sebotol wine serta sepasang gelas wine membuat setiap mata yang melihatnya terkagum-kagum sekaligus iri.

Seorang yeoja berpakaian namja melangkahkan kakinya berlahan. membuka salah satu kamar didalam rumahnya. Mendorong pintu didepannya pelan. Mengarahkan pandangannya kesekeliling kamar itu. menemukan yeoja lain selain dirinya yang nampak meringkuk disudut kamar dengan tubuh bergetar.

Yeoja berambut pendek itu menautkan keningnya. Melangkahkan kakinya yang terbalut sepatu kulit bermerk mahal menghampiri yeoja itu. Merendahkan tubuhnya begitu ia telah tepat berdiri didepan yeoja berkulit pucat disudut kamar. Menatap dalam yeoja yang menatapnya ketakutan.

“apa yang kau lakukan?” tanyanya. Mengelus rambut yeoja itu penuh kasih sayang. Menghapus sisa darah yang nampak mengalir dari sudut bibir yeoja itu dengan ibu jarinya sebelum akhirnya mengambil gaun berwarna putih diatas ranjang yeoja itu. kembali merendahkan tubuhnya. menatap yeoja itu. tatapan tajam yang tak dapat dibaca oleh siapapun kecuali yeoja itu yang terlihat sangat ketakutan. “bukankah sudah kukatakan untuk memakai gaun ini?” tanya yeoja berambut pendek bernama amber itu. menunjukkan gaun mahal yang sekarang berada ditangannya.

Yeoja berwajah pucat itu tak bicara. Hanya menatap amber ketakutan. lidahnya terasa kelu untuk menjawab pertanyaan yeoja yang selalu terlihat menakutkan dimatanya.

“ck…….” amber berdecak. Menghela nafasnya panjang lalu membangkitkan kembali tubuhnya. meletakkan kembali gaun berwarna putih itu diatas ranjang.

“aku akan memberikan waktu 10 menit, pakai baju itu dan temui aku diruanganku segera. karena jika tidak………..” amber menghentikan kalimatnya. Mengarahkan matanya pada yeoja itu.“…..jika tidak aku akan membuatmu menyesal” lanjut amber. Memberikan tatapan paling kejam yang selalu yeoja itu lihat jika dirinya tak menuruti kemauan yeoja berpenampilan namja didepannya.

Amber memutar tubuhnya, berjalan keluar kamar. Melangkahkan kakinya dilorong rumahnya menuju ruangan yang telah sengaja dihiasnya untuk mereka berdua.

Kreek..

Amber membuka pintu besar didepannya. memasuki ruangan  terindah dirumah itu berlahan. menghampiri kursi yang telah disiapkan ditengah ruangan. mendudukan pantatnya disalah satu kursi. Menatap ruangan tempatnya sekarang berada puas.

“kau memang hebat amber liu…..” ucapnya. memuji hasil karyanya sendiri sembari merapikan sedikit  posisi bunga mawar yang terlihat berantakan. Membuka wine dan menuangkan isi wine itu ke dalam 2 gelas wine yang telah disediakan sebelumnya.

5 menit kemudian yeoja itu muncul. berjalan pincang menghampiri amber. memakai gaun tanpa lengan yang amber berikan padanya. gaun yang berhasil memperlihatkan banyaknya luka lebam pada tubuhnya yang tak tertutup.

“duduklah…..” amber mempersilahkan yeoja itu duduk. Menyuruh yeoja itu duduk dikursi seberang tempat duduknya. Yang kemudian dipatuhi oleh yeoja itu.

“apakah kau suka?” tanya amber pada yeoja didepannya.

“……………..?”

“kau suka ruangan ini?” ulang amber.

Yeoja itu mengarahkan kedua matanya. Berkeliling melihat hasil karya amber yang telah mendesain ruangan ini sedemikian rupa hingga terlihat begitu indah.“kau menyukainya krystal jung?” ucap amber ketika kedua mata hitam yeoja bernama  krystal itu kembali tertuju kearahnya.

Yeoja itu mengangguk ragu. Menarik sedikit sudut bibirnya. Meyakinkan amber jika dia menyukai hasil kerjanya.

Amber tersenyum. Puas mendengar jawaban dari yeoja yang dicintainya itu. “aku sengaja mendesain semua ini sendiri  untuk anniversary ke-5 kita…..”

Amber memegang tangan kurus krystal yang berada diatas meja. Mendekatkan punggung tangan krystal pada bibirnya. Mengecup tangan krystal sekilas. “terima kasih……terima kasih telah menjadi pendamping yang terbaik untukku dan…….miane karena aku sering kehilangan kontrol terhadapmu” amber mengusap punggung tangan krystal dengan ibu jarinya. Bersikap bak malaikat namun krystal tau jika sifat asli amber sangat berbeda dengan amber yang ada dihadapannya sekarang.

“aku mohon…..tetaplah menjadi milikku apapun yang terjadi” ucap amber. Menatap penuh harap pada krystal yang kini mulai terlihat tak nyaman. krystal mengangguk ragu. Lagi-lagi menarik sudut bibirnya. Memaksakan tersenyum meskipun pada kenyataannya dia tak ingin tersenyum untuk yeoja itu. amber terlalu menakutkan untuknya karena itulah sebisa mungkin krystal tak ingin memancing emosi yeoja yang telah 5 tahun ini mengurungnya. Memenjarakannya dalam rumah mewah yang jauh dari perkotaan bahkan rumah ini dikelilingi hutan lebat dan membuatnya tak dapat melarikan diri dengan mudah. Seperti narapidana yang terkena hukuman namun bedanya krystal tak tau kapan amber akan melepaskannya. Membebaskannya dan kembali menjalani hidupnya seperti dulu. Seperti saat krystal belum bertemu dengan amber. Saat hubungannya dengan donghyun baik-baik saja tanpa ada amber yang menganggunya.

“baiklah karena hari ini hari anniversary kita, apa yang ingin kau minta dariku? aku akan mengabulkan apapun yang kau minta” amber mengangkat gelas berisi wine. Meneguk wine itu sedikit.

“…………” tak ada jawaban. krystal lebih memilih menundukkan kepalanya. Menghindari tatapan amber yang kini menatapnya tajam.

“ayolah katakan apa yang kau inginkan? Aku berjanji akan mengabulkannya untukmu” amber meletakan gelas wine kembali keatas meja. Mencoba membujuk krystal untuk minta sesuatu darinya.

krystal ragu. Dia takut jika keinginannya akan membuat amber kembali kehilangan kontrol dan memukulinya tanpa ampun seperti tadi pagi. Menampar bahkan amber mencambukinya dengan belt hingga kakinya sekarang tak dapat berjalan dengan sempurna.

“apa yang kau pikirkan? Ayolah katakan…..” ulang amber. Menunggu jawaban dari krystal.

Krystal mengepalkan kedua tangannya. Memberanikan diri untuk mengutarakan keinginannya. “………………….a-aku……..b-bolehkah aku menemui orang tuaku?” kata krystal gugup. Mengarahkan pandangannya pada amber. menatap ekspresi tak suka dari wajah amber ketika dia mengatakan keinginannya itu.

“ck !” amber berdecak keras. Melipat kedua tangan didepan dadanya. “aku akan mengabulkan permintaanmu selain bertemu dengan mereka….” jawab amber dingin. Tak menyetujui keinginan krystal yang ingin bertemu dengan orang tuanya sendiri.

“……t-tapi…..aku sangat merindukan mereka…”

“aku bilang aku akan mengabulkan permintaanmu selain bertemu dengan mereka berdua, apakah kau tuli?!!” teriak amber penuh amarah yang membuat krystal kembali diam. kembali menundukkan wajahnya ketakutan.

“kau bisa minta aku membelikan baju bermerk mahal atau perhiasan apapun…..tapi kenapa kau justru memilih menemui orang-orang yang mencoba memisahkan kita?!” suara amber masih terdengar meninggi. “……kau tau betapa tak sukannya ayahmu padaku? Atau ibumu yang terus mengatakan padaku untuk menjauhimu? Seharusnya kau hapus mereka dari pikiranmu ! mereka hanya akan mengacaukan kebahagiaan kita sehrausnya kau tau itu! ” ucap amber lagi masih terlihat marah. Mengambil lagi gelas winenya meneguk isinya hingga habis tak tersisa. Sedangkan krystal masih tertunduk. terlihat jelas air matanya yang menggenangi pelupuk matanya.

“aku kenal beberapa designer yang membuat tas, dan sepatu wanita berkualitas tinggi. Kau bisa memilih salah satu, atau jika kau mau aku akan membelikan beberapa yang kau suka..” wajah marah amber yang tadi terlihat garang kini kembali datar. Amarah yang beberapa saat lalu diperlihatkannya seperti menguap. Bahkan diakhir kalimatnya senyumnya terlihat menghiasi wajahnya.

Dia gila. Ya, sejujurnya krystal tau itu namun dia seakan mengekang dirinya sendiri untuk tetap berada disisi amber. Melakukan apapun yang amber katakan tanpa bisa menolaknya.

krystal menggigit bibir bawahnya. air matanya serasa ingin mengalir namun dengan sekuat tenaga ditahannya. Mengepalkan tangannya yang bergetar. Menatap amber yang masih setia memperhatikannya.”………t-tidak…..ada y-yang kuinginkan………” kata krystal berbata. Berusaha menyingkirkan ketakutan yang kini merasuki dirinya.

“apakah kau tak ingin tas mahal? Atau heel? Pakaian dari designer terkenal?”

krystal menggeleng.

“bagaimana jika…..mantel bulu? berlian?”

Lagi-lagi krystal menggeleng. Krystal tak butuh semua itu yang ia butuhkan hanya kebahagiaan dan krystal yakin amber tak mungkin sanggup memberikannya. selama ini amber hanya memberikan penderitaan untuk krystal meskipun amber berkata dia melakukan semua itu karena mencintai dirinya. Tak ingin kehilangan dirinya. Tapi apakah cinta harus menyakiti?

“ aish baiklah, jika kau tak ingin apapun dariku bagaimana jika sekarang aku yang minta sesuatu  darimu?” ucap amber. Membangkitkan tubuhnya. berjalan kesisi kanan krystal. membelai rambut kusut krystal yang tergerai. ”apakah kau mau mengabulkannya?” amber menarik tangan krystal. memaksa krystal bangun dan menatap kearahnya. Membuat mata hitam mereka bertemu satu sama lain. krystal mengepalkan tangannya. Ketakutannya kini bertambah. Entah kenapa ada firasat buruk yang akan menimpanya begitu amber mengatakan hal itu.

“berjanjilah……berjanjilah untuk tetap disisiku selamanya…….” lirih amber. Menunjukkan tatapan penuh kasih pada krystal yang masih menatapnya. “berjanjilah untuk membuang donghyun juga kedua orang tuamu dari hidupmu dan memilih aku….” lirih amber. Yang direspon dengan diamnya krystal. Tak ada suara dari bibir krystal bahkan dia  tak menolak saat bibir amber menempel pada bibirnya. Membiarkan amber melakukan apapun padanya tanpa bisa ia hentikan.

.

Suara bel terdengar diseluruh penjuru rumah yang amber tempati. Amber membuka matanya berlahan, menatap langit-langit kamarnya. Menolehkan wajahnya, menatap keluar jendela kamarnya yang masih terlihat gelap.

Siapa yang bertamu disaat matahari belum muncul seperti ini?

Amber menautkan keningnya, mendengus. Bangkit dari baringnya. Berencana melihat siapa  yang berani menganggu istirahat malamnya. Namun  rencana amber terhenti, ditolehkan wajah yang sebelumnya menatap lurus kedepan. Memandang sosok krystal yang terlihat terbaring diranjangnya tanpa terganggu.

Wajahnya terlihat sangat pucat. Apakah dia kedinginan? Amber memutari ranjang. Menatap krystal beberapa saat kemudian mengambil selimut didalam lemari yang berada tak begitu jauh darinya. Membentangkan selimut itu diatas tubuh krystal, menyelimuti krystal yang masih terlihat memakai gaun merah pemberiannya.

Amber merendahkan tubuhnya. Menatap wajah yeoja didepannya itu. Menatap krystal yang memejamkan matanya. Wajah yang biasanya terlihat ketakutan kini tak lagi krystal tunjukan didepan mata amber. Krystal bahkan sama sekali tak terganggu saat suara bell rumah berbunyi nyaring.

“jangan lagi mencoba untuk lari dariku……” amber membelai pipi dingin krystal. Memberikan kecupan dikening krystal yang masih tak bereaksi. Memutuskan untuk menemui seseorang diluar sana. Menemui seorang polisi yang tak sengaja mendengar suara tembakan ditempat amber dan krystal berada.

.

The end

 

SECOND STORY

Writing by L.S | Cast: krystal jung, amber liu

Genre: angst, psychologi | Rate: PG+13

.

Angin sore menerbangkan rambut kecokelatanku. Mengaburkan penglihatan yang lurus memandang kedepan. Menatap nanar lautan dengan matahari berwarna jingga yang hampir tenggelam. Menikmati petang tanpa beban. Tanpa orang orang yang akan membuat hatiku lebih sakit dari hari ini.

Jika tuhan memberikan sebuah permohonan, ingin sekali rasanya aku memohon untuk menghentikan waktu. Seperti ini dalam posisi yang membuatku nyaman. suasana tenang dengan seseorang yang kucintai disisiku. Aku bahkan rela jika harus mati detik ini juga dengan membawa kedamaian dihatiku. Tanpa lagi ketakutan untuk kehilangan dia.

Kutoleh wajahku saat geliatan seorang wanita disampingku terasa. Menatap wajah tertidur wanita yang terlihat menyandarkan kepalanya dibahuku. Rambut kecokelatannya menutupi wajah cantiknya dan entah mengapa air mataku menitik. Kau tau aku bukan wanita cengeng yang akan menangis hanya karena hatiku terluka. Sesakit apapun akan kutahan air mataku tapi tidak kali ini. Tak dapat sekuat apapun aku menahannya air mataku akan terjatuh. Berkali kali hanya untuk seseorang disampingku ini.

kuhela nafasku panjang. Aku hanya ingin menghibur diriku hanya ingin melupakan hal yang akan terjadi tapi tetap saja aku tak bisa. Aku terlalu lemah bahkan dengan tubuh layaknya lelaki ini. Air mataku akan terjatuh dan aku akan semakin rapuh.

Andaikan aku seorang lelaki !

Aku hampir terisak. Tapi tanganku mengepal didepan mulutku. Menyembunyikan suara isakku meskipun tak akan ada siapapun mendengarnya karena deburan ombak dipantai.

Jujur aku lelah menangis. Lelah dengan posisiku sekarang. Lelah dengan perasaanku yang selalu membuatku sakit hari demi hari. Dan setelah semua rasa sakit ini apakah aku akan tetap kehilangannya juga?

“Besok temui aku lagi disini…” kataku menatap wanitaku yang memandang lurus kedepan.

“…aku tidak bisa. Ini terakhir kalinya kita bertemu” tolaknya.

“…..Aku masih ingin bertemu denganmu” lirihku.

“…….aku tidak bisa. Donghyun akan mencurigai kita” ucapnya dan kini aku hanya terdiam.

Aku tak akan menangis. Aku harus kuat didepan krystal. Aku tak bisa menunjukkan kelemahanku padanya.

“…..kau benar benar ingin pergi dengan donghyun? Meninggalkan aku?” Suaraku sedikit bergetar diakhir kalimatku. “……..Aku harap kalian bahagia…” kataku getir.

“…………..apakah kau melihat aku bahagia sekarang?” Tanyanya berbalik. Menatap mataku lekat-lekat. Aku tau ada rasa cinta dimatanya untukku. Tapi aku masih tak mengerti kenapa dia masih ingin meninggalkan aku dan pergi bersama donghyun.

“Kalau begitu kita lari…., aku akan membahagiakanmu aku berjanji” kataku. Menggenggam tangan krystal. Meyakinkan krystal jika aku berani berkorban untuk dirinya. Namun krystal justru menjawabnya dengan gelengan kepala.

“Aku tidak bisa amber…..aku tidak bisa meninggalkan orang tuaku dalam keadaan seperti ini” pandangan krystal berubah. Aku tau dia sangat bersedih. Aku tau dia mencoba berkorban untuk kebahagiaan orang tuanya. Aku bahkan bisa melihat setitik air matanya yang mengalir melewati pipinya.

“Maaf……..” suara krystal bergetar.

Kedua orang tua krystal memang sekarang dalam masa kejatuhan. Perusahaannya bangkrut dan memerlukan banyak uang Untuk membuatnya bangkit kembali. Namun untuk itu mereka dengan tega menjual krystal pada seorang pengusaha sukses yang akan membantu jika krystal mau menikah dengan anaknya.

“………….aku mengerti”  kutundukan wajahku. Menitikan air mataku yang dengan lancang mengalir. Aku hanya sedih, aku bahkan tak bisa melakukan apapun untuk membantu wanitaku dan hanya meminta permintaan egois. Aku tau siapa diriku. Seorang yeoja yang dibesarkan dari sebuah panti asuhan kecil dipinggiran kota, yeoja yang sekarang hanya bekerja disebuah restaurant burger dengan gaji yang bahkan tidak bisa dikatakan besar. Meskipun aku menabung semua seumur hidupku, aku rasa aku tetap tak dapat membantu dan menjadi orang bodoh yang hanya dapat melihat orang yang kucintai menikah dengan orang lain.

“Bisakah kau peluk aku….” krystal mendekatkan tubuhnya padaku. Membaringkan kepalanya didadaku kemudian Melingkarkan tangannya dipinggangku. yang kubalas dengan berbalik memeluk tubuhnya.

Mungkin ini terakhir kalinya aku dapat memeluknya seperti ini. Terakhir kalinya aku dapat dekat dengan  krystal dalam jarak sedekat ini. Terakhir kalinya aku dapat berpangutan dan menyentuh tubuhnya dengan tubuhku. Karena besok dia bukan lagi milikku. Dia akan menghilang dari hidupku dan menjadi istri dari pengusaha terkenal bernama donghyun itu.

.

FIN

3 responses to “You’re Mine

  1. haii saya new reader ..izin baca ya thor
    Ohh ternyata kryber saling mencintai.tp sedih jg kalau amber sudah memiliki krystal tp krystal dpt perlakuan yg ga enak jg.
    Amber seperti protective bget.
    Ini kryber dgn sad dan sangat di sesali sikap amber knp harus main pukul ..
    mian thor..saya penasaran labil dgn ni alur tp udah end ja

Leave a comment